Bumi Juga Rindu Kalian Station Moeda

Bumi Juga Rindu Kalian Station Moeda

Stationmoeda - Pada hari yang sangat berbahagia ini, mungkin keadaan yang sedang terjadi berbanding terbalik pada bumi yang mungkin sama-sama kita cintai ini. Bumi yang menjadi tempat tinggal makluk hidup menjadi lebih bersahaja, lebih tenang, dan pastinya tidak terlalu ramai, karena para makluk hidup didalamnya hanya beraktifitas di rumah saja. Dengan peraturan perintah yang mengharuskan masyarakat untuk lebih menghindari aktifitas diluar rumah "Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," Jokowi , Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020).

Sunrise Dok. Station Moeda

Menyikapi dari hal itu maka segala aktifitas yang dilakukan diluar rumah untuk lebih diminimalkan. Yang berarti tidak di anjurkan untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan hiruk pikuk keramaian, dan bertujuan untuk lebih meredam penyebaran pandemic  Corona Virus (Covid-19). Virus Corona atau lebih akrab disebut dengan Covid-19 yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan pada akhir Desember tahun 2019.

Pantai Dok. Station Moeda

Corona Virus (Covid-19)  ini menular dengan waktu yang sangat cepat, serta telah menyebar hampir ke semua negara dan negara Indonesia termasuk didalamnya, karena penyebarannya tidak membutuhkan  waktu yang lama. Sebab dari pandemic ini membuat semua yang tinggal di bumi ini harus serba membatasi interaksi dengan orang di sekitarnya. Sekarang bumi menjadi lebih terasa sedikit lega tanpa aktifitas makluk hidup, terutama manusia yang selalu menjelajahnya.

Sunset Dok. Station Moeda

Ada beberapa hal yang lebih terkesan dipaksakan terjadi pada saat ini, yaitu saat di mana manusia lebih menghargai bagaimana hidup itu menuju tiada. Dalam berinteraksi dengan siapa pun untuk lebih di tekankan tidak bersentuhan langsung, menggunakan masker, bahkan sampai harus menggunakan sarung tangan. Membersihkan diri lebih maksimal dengan selalu rajin cuci tangan, mengecek suhu tubuh dan selalu waspada dengan siapa pun yang menunjukkan gejala infeksi Corona Virus (Covid-19) .

Jika komunikasi lebih intim terjadi, mungkinkah bumi ingin berbisik. Bumi selalu memberikan isyarat yang mungkin jarang untuk kita dengar dan lihat. Tetapi bumi selalu patah hati saat beberapa manusia dengan tingkah laku makluk hidup yang kurang santun saat mereka dalam keadaan sehat bugar, penuh ambisi memotong, menggali, menelantarkan bahkan menghabisinya tanpa basa basi. Lupa, itulah yang selalu membuat rasa tak bersalah ini menjadi sekadar seperti rutinitas menuggu pagi sampai sore tiba.

Pendakian Dok. Station Moeda
Timbul beberapa pertanyaan yang membuat kita terkesan ingin menjawabnya dengan kata-kata pengharapan dan renungan. Kapan ini berakhir? Apa yang sekarang ini terjadi mungkin bukan salah bumi. Bukan karena tanah longsornya, atau gunung meletusnya, tsunaminya, dan beberapa kejadian lainnya. Sekarang mungkin sudah waktunya bumi lebih sedikit rehat dari kegiatan mereka yang terkadang tidak ingat waktu untuk beristirahat.

Pada masa sekarang ini kita lebih diajarkan untuk lebih menahan diri untuk lebih sabar dalam melaluinya. Bergembiralah walaupun melihat hanya dari layar media yang masing-masing dimiliki. Dan bersyukurlah jika hanya bisa berbincang di dalam rumah dengan keluarga saja. Karena beberapa dari saudara kita masih berjuang diluar sana untuk mendapatkannya.

Pendakian Dok. Station Moeda


Bumi mungkin tak terlalu berharap untuk dirayakan, namun mari sama-sama menceritakan keindahan bumi alam semesta ini dari rumah saja dahulu. Menceritakan hal yang baik tentang bumi, begaimana tingginya gunung dan pemandangan di sana. Ceritakan juga tentang bagaimana birunya lautan, yang biru warnanya juga ada di langit namun gelap ketika matahari terbenam di sore hari. Kapanpun itu wktunya akan tiba waktunya saat Corona Virus (Covid-19)  ini berlalu, maka menjadi waktu yang tepat untuk lebih menyayangi bumi.

Pendakian Dok. Station Moeda
Kali ini  mungkin kesempatan hanya sebatas di rumah saja. Sama seperti saat para ibu mencoba memaksa tidur anak-anaknya dengan menceritakan dongen, begitulah juga ceritakan keindahan bumi ini. Sinar matahari pagi dengan pengharapannya serta rindu yang terasa saat sore hari lebih dinikmati. Karena mungkin bumi juga rindu, pada saat matahari pagi dan sorenya diabadikan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel